10/09/10

tak terasa menitikkan airmata

tipi sedari (pagi) tadi baru saja kumatikan. gema takbir yg tadi hanya samar2 kini terdengar jelas. ada yg tak biasa hilang; suara kembang api/mercon tidak terdengar di sekitar rumahku. hanya kumandang takbir terus2an didengung2kan oleh masing2 ahli masjid. kudengarkan biasa saja hingga akhirnya kilas balik masa2 lalu mulai muncul dlm benakku...
Ibuku, adik2ku, bapakku, hingga wajah2 yg tlh mendahuluiku 'pergi'; mamih, kang ucup, ma acih, nini, risma teman sma-ku. Betapa hidup di dunia ini hanya sementara...
Istriku, anak2ku...maafkan aku...suami bapak yg masih terus belajar hidup, memaknai hidup. sering nampak kekecewaan dlm diri kalian mengenai aku, tapi kalian 'pintar' menyembunyikan...tidak lantas membuatku (meski terkadang suka) lengah. Maaf, kata yg tepat meski membosankan, aku haturkan bagi kalian Keluargaku, 'permata pelengkap kotak perhiasanku'
Ya, airmata ini tak terbendung...deras, mengingat semua ini...alloh yang maha pemurah,
Ampuni aku, bukakan pintu rahmatmu, berikan solusi terbaik bagi semua masalahku, aku berlumuran dosa...ampuni aku yaa rabbi. Tak ada yg dapat mengampuni dosaku kecuali ENGKAU. []