26/07/12

Chen Guanming Mengayuh Beca dari Cina menuju Olimpiade 2012 di London - Inggris


Pada 2008 walikota London pernah menerima seorang petani Cina yang meminta ijin untuk bisa masuk ke dalam stadion dan mengambil peran membawa bendera olimpiade.

Didasari oleh cerita di atas, Chen Guanming terinspirasi untuk melakukan tindakan serupa namun dengan cara yang berbeda. Akhirnya, pada 2010 - Chen Guanming melakukan perjalanan dari Cina ke Inggris dengan menggunakan becak.

Selama dua tahun Chen Guanming telah menempuh perjalanan sejauh 60 ribu km melewati 16 negara, melintasi banjir, kawasan perang, pegunungan hingga harus menghirup udara dengan suhu -30 derajat celcius.

Chen Guanming
Chen Guanming

Chen Guanming istirahat
Istirahat di dalam becak

John Beeston
John Beeston
Seseorang dari London Barat, tepatnya di wilayah Norwood Green menemukan Chen Guanming dalam kondisi yang lemas dan seperti tersesat. Awalnya, John Beeston yang menjumpai pertama kali tersebut mengira Chuan adalah hanya turis dari Cina. Tapi nampak ada yang berbeda selain adanya becak, Chuan pun menunjukkan sebuah potret perjalanannya kepada John.

Beberapa lembar potret perjalanannya menunjukkan Chuan berpose pada setiap tempat bersejarah yang khas masing-masing negara termasuk negerinya, Cina. Secara kebetulan, John Beeston memiliki pengalaman pernah berkunjung ke Cina berbicara menggunakan bahasa Cina semampunya karena Chuan tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali.


Tiga negara pertama yang dilalui oleh Chuan adalah Malaysia, Thailand, serta Vietnam. Di sini Chuan menceritakan bahwa dirinya sering mendapati bajunya basah kuyup sebab suhunya yang sangat panas hingga 38 derajat celcius. Bahkan di Thailand Chuan terjerembab banjir yang membahayakan. Pernah juga mengalami kesulitan saat akan keluar dari kawasan Asia Tenggara karena visanya di Birma ternyata ditolak.

Yang mencengangkan adalah ketika Chuan harus mengayuh becaknya menuju Tibet. Chuan harus mengayuh mendaki puncak sejauh 7 kilo meter. Sampailah Chuan di Pakistan, Afghanistan, serta Iran untuk akhirnya berakhir di Turki yang memiliki suhu -30 derajat Celcius, hingga tubuh Chuan diselimuti salju.

Chuan mengatakan bahwa barang bawaannya banyak yang merupakan pemberian alias donasi masyarakat yang mengetahui dirinya sedang menjalankan misi khusus. Saat ditanya, "manakah negara yang paling berkesan?" Chuan menjawab, "Inggris memang negeri yang indah".

Ambisi utama Chuan adalah mengambil bagian di upacara olimpiade. Bapak tua ini ingin meneruskan pesannya tentang perdamaian dan melindungi lingkungan.
Tahukah Anda? Cita-cita Chuan selanjutnya adalah menuju Olimpiade 2016 yang diselenggarakan di Rio, Brazil! Whatever happens ...