Membaca artikel kompas: tentang perbandingan koneksi antara Indonesia dengan Jepang saya secara pribadi merasa diajak untuk membongkar kasus mafia pajak…yang sebenarnya mengenai koneksi internet di Indonesia. Hal ini tersurat dari laporan artikel tersebut, kita ditantang untuk mencoba kecepatan akses internet menggunakan www.speedtest.net. Silakan lakukan di sini. Lantas hasilnya mohon di-share…propagandakan kebenarannya! Hidup buruh! hehehe...
Kalau yang ini, contohnya wartwan kompas dari Jepang....silakan Bandingkan :P |
Sampai dengan saat ini memang belum ada definisi kecepatan internet dari para provider dan hal itu tidak dilakukan oleh International Telecommunication Union (ITU). Hal inilah yang menyebabkan para provider leluasa mengklaim diri sebagai penyedia layanan 3G. Kita mestinya sepakat bahwa koneksi internet 3G di Indonesia harusnya tak hanya sekadar setara GPRS yang hanya 56-114 kbps, atau parahnya kurang dari angka GPRS itu.
Pada level penggunaan telepon genggam, hampir seluruh anak muda yang menggunakan telepon seluler yang bisa dipastikan 3G sebab imbas iklan yang gembar-gembor mengenai telepon seluler berbasis 3G yang bisa video call… dan hal ini sukses dilakukan…KENA DEH!!! Padahal, koneksi yang dinikmati hanya kira-kira maksimal di bawah ratusan kbps, masih sangat jauh dari janji-janji koneksi 3G yang harusnya bisa mencapai satuan mbps.
Dengan banyaknya provider telepon seluler GSM dan CDMA yang menyediakan layanan data, Indonesia sudah jauh-jauh hari melakukan campaign dan menyatakan menggunakan teknologi 3G, bahkan 3,5G, atau bahkan sedang uji coba 4G. Perang layanan data ini begitu intensif dan ramai sehingga hampir pada seluruh event pameran teknologi informasi dan pameran komputer, berbagai perangkat koneksi internet diobral, terutama modem, dengan koneksi 3G atau 3,5G. Namun semua ini hanyalah 'angin surga' belaka!
Kalau sampai dikatakan Indonesia adalah negeri para politikus pembohong, tidak bisa dibantah pula negeri para provider pembual..omdo a.k.a omong doang…maaf, yaaa. [sumber: kompas tekno]